Divergent (2014): Kisah, Pemeran & Review Film

by Jhon Lennon 47 views

Divergent, guys, adalah film yang dirilis pada tahun 2014 dan diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Veronica Roth. Film ini membawa kita ke dunia dystopian yang terbagi menjadi lima faksi: Abnegation (penolong tanpa pamrih), Amity (cinta damai), Candor (kejujuran), Dauntless (keberanian), dan Erudite (kecerdasan). Nah, di tengah dunia yang kompleks ini, ada seorang remaja bernama Tris Prior yang diperankan oleh Shailene Woodley. Tris ini beda dari yang lain karena dia Divergent, alias punya bakat yang cocok dengan lebih dari satu faksi. Keberadaan Divergent dianggap sebagai ancaman oleh pihak yang berkuasa, dan Tris harus berjuang untuk menyembunyikan identitasnya demi bertahan hidup.

Film ini disutradarai oleh Neil Burger dan dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas seperti Theo James, Kate Winslet, dan Ansel Elgort. Divergent menawarkan kombinasi aksi, drama, dan sedikit romansa yang bikin kita terus terpaku di layar. Dengan setting dunia yang unik dan cerita yang penuh intrik, film ini berhasil menarik perhatian banyak penonton, terutama penggemar novelnya. Mari kita bahas lebih dalam tentang apa yang membuat Divergent begitu menarik!

Alur Cerita yang Penuh Intrik

Alur cerita Divergent benar-benar bikin penasaran dari awal sampai akhir. Di dunia dystopian Chicago masa depan, masyarakat dibagi menjadi lima faksi berdasarkan nilai-nilai yang mereka junjung tinggi. Saat anak-anak mencapai usia 16 tahun, mereka harus mengikuti tes bakat untuk menentukan faksi mana yang paling cocok untuk mereka. Tapi, pilihan terakhir tetap ada di tangan mereka sendiri. Tris Prior, yang tumbuh dalam keluarga Abnegation, merasa tidak yakin dengan tempatnya. Saat tes bakatnya menunjukkan hasil yang Divergent, hidupnya berubah drastis.

Sebagai seorang Divergent, Tris memiliki bakat yang cocok dengan tiga faksi sekaligus: Abnegation, Dauntless, dan Erudite. Keberadaan Divergent dianggap berbahaya karena mereka dianggap sulit dikendalikan dan berpotensi mengganggu tatanan masyarakat. Tris memutuskan untuk bergabung dengan Dauntless, faksi yang dikenal karena keberanian dan kemampuan bertarung mereka. Di sana, dia harus menghadapi berbagai tantangan fisik dan mental yang berat untuk membuktikan dirinya. Selama masa pelatihannya, Tris bertemu dengan Four (Theo James), seorang instruktur yang misterius dan punya masa lalu yang kelam. Hubungan mereka berkembang menjadi lebih dari sekadar mentor dan murid, dan Four menjadi orang yang sangat penting dalam perjuangan Tris.

Sementara itu, Jeanine Matthews (Kate Winslet), pemimpin faksi Erudite, merencanakan untuk mengambil alih kekuasaan dengan cara yang kejam. Dia melihat Divergent sebagai ancaman utama dan memerintahkan untuk memburu dan membunuh mereka. Tris dan Four harus bekerja sama untuk mengungkap rencana jahat Jeanine dan melindungi para Divergent lainnya. Alur cerita ini penuh dengan kejutan, pengkhianatan, dan momen-momen yang memacu adrenalin, membuat penonton terus bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Dengan konflik yang kompleks dan karakter-karakter yang kuat, Divergent berhasil menyajikan cerita yang nggak cuma menghibur, tapi juga menggugah pikiran.

Pemeran yang Berbakat

Salah satu faktor utama yang membuat Divergent begitu sukses adalah pemilihan pemerannya yang sangat tepat. Shailene Woodley berhasil membawakan karakter Tris Prior dengan sangat meyakinkan. Dia mampu menggambarkan transformasi Tris dari seorang gadis remaja yang pemalu menjadi seorang pejuang yang berani dan kuat. Aktingnya yang natural dan emosional membuat penonton bisa merasakan apa yang Tris rasakan, mulai dari ketakutan dan keraguan hingga keberanian dan tekad.

Theo James juga tampil memukau sebagai Four. Dia berhasil menghidupkan karakter Four yang kompleks dan misterius. Dengan tatapan mata yang tajam dan sikap yang tenang, Theo James mampu menyampaikan kekuatan dan kerentanan Four secara bersamaan. Chemistry antara Shailene Woodley dan Theo James juga sangat kuat, membuat hubungan Tris dan Four terasa sangat nyata dan meyakinkan. Selain itu, Kate Winslet juga tampil brilian sebagai Jeanine Matthews, pemimpin faksi Erudite yang dingin dan manipulatif. Dia berhasil menciptakan karakter antagonis yang benar-benar dibenci oleh penonton.

Selain ketiga aktor utama tersebut, Divergent juga didukung oleh para aktor dan aktris berbakat lainnya seperti Ansel Elgort, Zoë Kravitz, Miles Teller, dan Maggie Q. Mereka semua memberikan penampilan yang solid dan menambah kedalaman pada karakter-karakter pendukung dalam film ini. Dengan kombinasi akting yang kuat dari seluruh pemeran, Divergent berhasil menghidupkan dunia dystopian Veronica Roth dengan sangat baik.

Visual dan Musik yang Memukau

Selain cerita yang menarik dan pemeran yang berbakat, Divergent juga menawarkan visual yang memukau dan musik yang mendukung suasana film dengan sangat baik. Sinematografi film ini sangat indah, dengan pengambilan gambar yang kreatif dan penggunaan warna yang efektif untuk menciptakan suasana dystopian yang khas. Efek visual yang digunakan juga sangat memukau, terutama dalam adegan-adegan aksi dan pertarungan.

Musik dalam Divergent juga sangat mendukung suasana film. Komposer Junkie XL berhasil menciptakan skor musik yang epik dan emosional, yang mampu meningkatkan intensitas adegan-adegan penting dalam film. Lagu-lagu yang dipilih untuk soundtrack film juga sangat cocok dengan tema dan suasana Divergent, seperti lagu "Run Boy Run" dari Woodkid dan "Find You" dari Zedd ft. Matthew Koma dan Miriam Bryant. Kombinasi visual yang memukau dan musik yang mendukung suasana film membuat pengalaman menonton Divergent menjadi semakin tak terlupakan.

Pesan Moral yang Mendalam

Di balik aksi dan intrik yang seru, Divergent juga mengandung pesan moral yang mendalam tentang identitas, keberanian, dan pentingnya menjadi diri sendiri. Film ini mengajarkan kita untuk tidak takut berbeda dan untuk selalu memperjuangkan apa yang kita yakini benar. Tris Prior adalah contoh karakter yang berani melawan arus dan menentang sistem yang menindas. Dia tidak membiarkan dirinya dikotak-kotakkan oleh faksi-faksi yang ada, dan dia memilih untuk menjadi dirinya sendiri, seorang Divergent yang unik dan kuat.

Divergent juga mengajarkan kita tentang pentingnya keberanian dalam menghadapi ketakutan dan tantangan. Tris harus menghadapi berbagai rintangan yang berat selama masa pelatihannya di Dauntless, dan dia harus belajar untuk mengatasi rasa takutnya agar bisa bertahan hidup. Film ini juga menyoroti pentingnya persahabatan dan kerjasama dalam menghadapi kesulitan. Tris tidak bisa berjuang sendirian, dan dia membutuhkan bantuan dari teman-temannya seperti Four, Christina, dan Will untuk bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Dengan pesan moral yang mendalam ini, Divergent tidak hanya menjadi film hiburan yang seru, tapi juga menjadi film yang menginspirasi dan memotivasi.

Kritik dan Penerimaan

Divergent menerima beragam tanggapan dari para kritikus dan penonton. Beberapa kritikus memuji film ini karena alur cerita yang menarik, pemeran yang berbakat, dan visual yang memukau. Namun, ada juga yang mengkritik film ini karena dianggap terlalu mirip dengan film-film dystopian lainnya seperti The Hunger Games. Beberapa kritikus juga merasa bahwa pengembangan karakter dalam film ini kurang mendalam, terutama karakter-karakter pendukung.

Meskipun mendapat beragam tanggapan, Divergent tetap berhasil meraih kesuksesan komersial. Film ini meraup pendapatan lebih dari 288 juta dolar AS di seluruh dunia, menjadikannya salah satu film terlaris di tahun 2014. Kesuksesan film ini juga mendorong diproduksinya sekuel-sekuelnya, yaitu Insurgent (2015) dan Allegiant (2016). Namun, seri film Divergent tidak berhasil mencapai kesuksesan yang sama dengan film pertamanya, dan film keempatnya, Ascendant, dibatalkan produksinya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Divergent adalah film yang menarik dan menghibur yang layak untuk ditonton. Dengan alur cerita yang penuh intrik, pemeran yang berbakat, visual yang memukau, dan pesan moral yang mendalam, film ini berhasil menarik perhatian banyak penonton di seluruh dunia. Meskipun mendapat beberapa kritik, Divergent tetap menjadi salah satu film dystopian yang paling populer dan berpengaruh di era modern. Jadi, buat kalian yang belum nonton, buruan tonton deh! Dijamin nggak akan nyesel!